Friday, March 17, 2017

Truk-Truk Gelondongan Kayu Rusak Jalan Sumut dan Memakan Korban, Saatnya Bangun Rel Barang

Pemandangan keseharian truk-truk gelondongan kayu di jalan-jalan di Suamtera Utara terlihat mengerikan dan sering memakan korban (baca).

Selain itu, truk-truk yang sering kelebihan muatan tersebut menghancurkan jalan-jalan yang baru dibangun. Akhirnya kenyamanan publik semakin terancam.

Pemandangan ini sering terlihat di Humbang Hasundutan, Tobasa, Tapanuli Utara, Dairi sampai Simalungun.


Hal itu karena daerah yang kaya hasil hutannya ini dihuni oleh perusahaan-perusahaan kayu kelas nasional dan internasional seperti PT Toba Pulp Lestari, milik konglomerat paling tajir di Indonesia, Sukanto Tanoto, (baca) dan lainnya.

Perusahaan kelas internasional yang mempunyai cabang di Brazil dan berbagai negara lainnya itu, sudah seharusnya membangun rel khusus barang dari dan ke pabriknya di Porsea, Tobasa. Apalagi sudah beroperasi cukup lama.

Bagaimana tidak, perusahaan-perusahaan lebih kecil di Tebing Tinggi dan Asahan saja memiliki jalur rel sendiri seperti terlihat dalam video di bawah ini, dikutip dari Youtube.

TPL dan berbagai perusahaan kayu dan hasil perkembunan seperti sawit yang menggunakan jalur provinsi dapat bergotog royong membangun jalur rel sebagai pengganti.

Mengingat banyak juga perusahaan mutinasional yang beroperasi di sekitar Manduamas dan daerah lain di Tapanuli Tengah, maka beban itu dapat ditanggung bersama bekerja sama dengan PT KAI.

Jalur kereta barang yang menghubungkan antara Tapnuli Tengah, Humbang Hasundutan, Taput, Tobasa dan Simalungun sudah mendesak dibangun untuk menghindari kerugian yang lebih besar, baik infrastruktur maupun korban jiwa.